Di artikel sebelumnya kita sudah banyak bicara mengenai Pengertian dan Pentingnya Brand Awareness atau Merek Dagang. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara konkrit untuk mewujudkan brand awareness tersebut ?
Di bagian artikel kali ini, Kamu akan menemukan jawabannya.
10 cara meningkatkan Merek Dagang untuk bisnis yang Kamu jalankan.
1. Freemium
Adalah gabungan dari istilah free dan premium. Tipe promosi ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mencoba layanan secara gratis terlebih dahulu. Lalu, jika pengguna merasa perlu upgrade atau menggunakan fitur tambahan, mereka bisa membayar lebih atas apa yang digunakan.
Tipe promosi ini sering dipakai oleh perusahaan software seperti OneDrive, Evernote, Hootsuite, Trello, Github, sampi Spotify. Jika Kamu memiliki tipe bisnis yang hampir sama, ada baiknya menggunakan format freemium untuk mempromosikannya.
Di satu sisi, konsumen dapat menikmati layanan secara gratis. Kamu pun, sebagai pemilik bisnis, dapat mendapatkan pemasukan dari iklan. Dan di sisi lain, kalau pengguna melakukan upgrade ke layanan premium, Kamu tetap mendapatkan pemasukan. Bisa dibilang, format ini semacam simbiosis mutualisme yang sama-sama menguntungkan antara konsumen dan pemilik bisnis.
2. Partnering
Atau bekerja sama dengan brand lain. Cara ini akan memperkenalkan bisnis Kamu ke calon pelanggan dari pasar yang berbeda. Kamu bisa saling “bertukar” pelanggan dengan brand yang diajak bekerja sama.
Selain itu, partnering adalah strategi apik untuk menghindarkan pelanggan dari rasa bosan. Apalagi jika bisnis Kamu sudah memiliki produk dan karakter branding yang mumpuni. Dengan menggandeng brand lain, Kamu mampu bereksperimen untuk membuat dan memasarkan produk limited edition.
Uniqlo merupakan salah satu brand yang sering melakukan strategi ini. Setiap masanya, Uniqlo merilis desain t-shirt baru yang terinspirasi dari serial kartun, seniman, atau desainer kenamaan. Karakter dari Uniqlo T-shirt (UT) ini berbeda dari karakter Uniqlo yang simpel dan bersih. Maka dari itu, konsumen didorong untuk secepat mungkin membeli dan mengoleksi “barang langka” ini.

3. Referral Programs
Bekerja seperti halnya promosi mulut ke mulut. Kamu bisa mempromosikan sebuah produk atau layanan ke teman, saudara, atau kerabat terdekat. Dengan begitu produk yang Kamu dipromosikan dapat dikenal lebih luas.
Tapi, ada sedikit perbedaan antara referral programs dengan promosi konvensional pada umumnya. Promosi mulut ke mulut biasanya tidak melibatkan insentif bagi pihak yang mempromosikan produk.
Namun disisi referral akan memberikan insentif ketika pengguna jika berhasil mengajak orang lain menggunakan produk tersebut.
Salah satu contoh manjur dari referral programs adalah Dropbox. Di awal kemunculannya, Dropbox memberikan tambahan memori 500 MB untuk pengguna baru yang berhasil diajak. Insentif ini berlaku sampai referral ke-32 atau sampai dengan 16 GB. Dengan cara ini, Dropbox berhasil mencapai satu juta pengguna layanan Dropbox dalam waktu 10 bulan.
4. Infografik
Merupakan cara lain untuk mencapai Merek Dagang yang luas. Setidaknya, ada 65 persen masyarakat dunia adalah tipe pembelajar visual. Jadi, sudah menjadi rahasia umum, jika banyak pengguna internet lebih menyukai visual dibandingkan teks.
Saat dieksplor lebih jauh, tampilan visual macam infografik tidak hanya sekedar disukai. Namun juga memiliki dampak positif bagi pemiliknya.
5. Review pelanggan
Ada 91 persen pengguna media social/internet usia 18-34 tahun mempercayai review online seperti rekomendasi dari orang terdekat. Survei lain menunjukkan kalau 93 persen keputusan pembelian produk ikut dipengaruhi oleh review online. Itulah alasan mengapa review pelanggan masih bisa dibilang sebagai cara ampuh memperkuat Merek Dagang.
Lalu, bagaimana best practice supaya review pelanggan mampu mempengaruhi brand awareness atau Merek Dagang ?
Untuk bisnis online yang mempunyai web sendiri, Kamu bisa memberikan review pelanggan dalam loyalty program atau keuntungan member. Pelanggan bukan hanya mendapatkan poin ketika berbelanja produk, tapi juga mendapat poin tambahan pada saat mereview produk yang dibeli.
Cara seperti ini mengajak pelanggan untuk memberikan masukan kepada Kamu. Selain itu, melibatkan review pelanggan dalam loyalty program adalah cara yang lebih halus ketimbang “memaksa” pelanggan agar terus berbelanja untuk mendapatkan keuntungan.
6. Free content
Tidak sedikit orang yang bergantung pada mesin pencari untuk menemukan konten yang diperlukan. Beberapa di antaranya mungkin adalah calon pelanggan Kamu. Jadi, kenapa tidak menggabungkan konten ke dalam strategi marketing Kamu?
Pada kenyataanya, perusahaan yang mempublikasi lebih dari 16 blog setiap bulan mampu memperoleh trafik 3,5 dan lead 4,5 kali lebih banyak ketimbang perusahaan yang hanya bisa mempublikasikan 0 sampai 4 post per bulan.
Statistik diatas cukup jelas menunjukkan hubungan antara konten dengan Merek Dagang di dalam sebuah bisnis. Makanya, sangat disayangkan kalau Kamu belum menggabungkan konten ke dalam strategi marketing.
Selain dilihat sebagai sumber trafik, konten juga perlu dilihat sebagai sisi lain sebuah brand. Dengan konten Kamu dapat merubah image brand yang kaku menjadi lebih manusiawi. Entah itu dengan berbagi cerita, melucu, atau memberikan tips. Cara ini tentu akan membuat Kamu lebih dekat dengan pelanggan.
7. Kontes di Media Sosial

Mengadakan kontes atau challenge di media social. Sama seperti influencer marketing, strategi ini mampu meningkatkan mention, dan engagement media sosial sebuah bisnis dalam waktu yang cukup singkat.
Tapi, hal terpenting yang sebetulnya perlu dilakukan saat kontes tersebut selesai adalah Sebagai pemilik bisnis, Kamu juga harus mendesain strategi lanjutan dengan memanfaatkan mention, reach, dan engagement dari kontes yang dilakukan. Contohnya, Kamu bisa memberikan kupon, promo, dan benefit khusus kepada peserta yang telah berpartisipasi.
Hal itu tentu saja penting dilakukan karena para peserta kontes adalah calon pelanggan yang sangat berpotensial. Setidaknya mereka sudah memahami bisnis yang Kamu jalankan. Dan kemungkinan besar mereka mempunyai ketertarikan untuk menggunakan produk yang Kamu tawarkan.
8. Podcast
Adalah Konten berbentuk audio yang bisa menunjukkan sisi lebih ramah dari sebuah brand. Intinya, sebuah brand bisa lebih dekat dengan calon pembelinya.
Dari segi teknis, podcast akan membantu sebuah bisnis tampak lebih relevan di mata Google. Durasi podcast yang cukup panjang membuat bounce rate halaman semakin rendah. Bagi Google berarti halaman web tersebut diminati dan membantu pengguna yang melihatnya. Hasilnya, bisnis Kamu dapat menempati ranking teratas pencarian.
9. Influencer Marketing
Influencer marketing adalah strategi promosi yang sudah populer sejak kemunculan Instagram. Kamu bisa bekerja sama dengan para influencer agar mereka mempromosikan produk Kamu. Berbekal followers yang banyak milik si selebgram, Kamu bisa dengan mudah meningkatkan brand awareness ke segmen pasar yang lebih spesifik.
Cara marketing ini sangat efektif jika dipakai ketika Kamu merilis sebuah produk baru. Dengan kepopuleran dan jangkauan luas si influencers, Merek Dagang sebuah bisnis mampu terangkat dengan seketika.
10. Sponsor
Sponsorship adalah cara yang umum dilakukan untuk meningkatkan popularitas sebuah produk. Meski demikian, tidak semua pemilik bisnis berani menyisihkan modalnya untuk memberikan sponsor di sebuah acara. Pertimbangannya tidak lain karena sulit menilai return of investment (ROI) dari sponsorship.
Padahal, memberikan sponsor ke sebuah event bisa menjadi langkah yang strategis untuk menaikkan brand awareness. Apalagi jika cara ini diterapkan saat momen, jenis acara, dan target calon pelanggan yang tepat.
Anggap saja cara ini merupakan gabungan strategi online dan offline. Kamu bisa juga memberikan kupon atau promo online, tapi itu mungkin tidak cukup engaging untuk calon pelanggan. Mereka bisa saja teralihkan atau malah melirik promo dari kompetitor bisnismu.
Tapi, yang paling penting sebenarnya adalah menghadirkan perasaan dekat antara calon pelanggan dengan brand milikmu. Kehadiran fisik melalui sponsorship tentunya lebih bisa menghadirkan impresi yang positif. Apalagi jika dibandingkan dengan kehadiran yang masih berbatas layar.
Indikator Brand Awareness
- Trafik website. akan menunjukkan seberapa banyak pengunjung yang tertarik atau mengikuti brand Kamu. Melalui jumlah trafik, Kamu juga bisa mengetahui konten dan produk apa yang menarik atau potensial untuk dipromosikan. Dan Kamu juga bisa tahu bagian apa yang kurang diminati oleh pengunjung. Selanjutnya, Kamu cuma perlu mengoptimasi konten tersebut supaya lebih menarik lagi.
- Engagement media sosial. Engagement yang bagus ditunjukkan melalui jumlah followers, like, retweet, dan comment yang akan terus meningkat. Kalau istilah “terus meningkat” terdengar sedikit menyeramkan dan kurang realistis, paling tidak cobalah untuk tidak kehilangan followers.
- Kata orang soal brand. Kata orang mengenai sebuah bisnis adalah cerminan dari brand awareness. Pada saat orang berkata buruk, impresi negatif bisa menular ke calon konsumen lainnya. Dan ketika pelanggan puas bisa jadi ada calon konsumen yang terkonversi.
Meskipun bukan indikator mutlak, ketiga hal diatas akan memberikan sedikit gambaran mengenai brand awareness yang tengah dibangun. Selain memantau ketiga hal ini, lebih penting lagi bagi pemilik bisnis untuk menjaga interaksi yang baik dengan calon pelanggan.